Judul
|
:
|
Nitun Wai Matan, Mitologi Lamaholot Tentang Saudari Air
|
Editor
|
:
|
Petrus Nong
|
Penerbit
|
:
|
Ledalero
|
Tahun
Cetak
|
:
|
2009
|
Halaman
|
:
|
-
|
ISBN
|
:
|
978-979-9447-6-78
|
Harga
|
:
|
Rp.
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Air tak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia, baik di masa lampau, masa kini, dan di masa
yang akan datang. Oleh para pendahulu kita, keberadaan air terutama mata air
sering dituturkan dalam bentuk mitos-motos tentang asal-usul mata air tersebut.
Mitos mitos ini
‘bukannya rekaman atau catatan historis’ (sebagaimana tertulis dalam tinjauan
isi buku di halaman sampul), tetapi ‘menyimpan keyakinan dan pandangan’ tentang
makna air yang terus diwariskan dalam bentuk yang khas secara turun temurun
dalam masyarakat kita.
Dalam buku setebal
48 halaman plus xx halaman pengantar ini, telah dihimpun lima mitos tentang
asal usul mata air dari lima tempat berbeda seputar wilayah etnis Lamaholot.
Empat dari lima kisah ini memiliki kemiripan dalam struktur cerita maupun
maknanya: air ternyata sama berharganya dengan martabat seorang perempuan.
Dituturkan bahwa terdapat sejumlah perempuan yang diserahkan menjadi milik para
dewa/nitu sehingga mata air dapat mengalir dan memberi kehidupan
bagi penduduk.
Tak sekadar mitos,
kita pun telah dibantu dengan sejumlah tarikan makna filosofis maupun langkah
tafsir yang telah dilakukan oleh Paul Budi Kleden atas mitos ini dalam sekapur
sirihnya di awal halaman.
So, nitun wai matan
sungguh layak masuk dalam koleksi bacaan anda. (http://simpetadonara.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar