Judul
|
:
|
Perbandingan Efektivitas Daya Adsorpsi Sekam Padi Dan Cangkang Kemiri
Terhadap Logam Besi (Fe) Pada Air Sumur Gali
|
Penulis
|
:
|
Loth
Botahala
|
Penerbit
|
:
|
Deepublish
|
Tahun Cetak
|
:
|
2019
|
Halaman
|
:
|
51
|
ISBN
|
:
|
978-623-209-613-4
|
Harga
|
:
|
Rp. 72.500
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Gagasan dari penelitian ini muncul ketika penulis mengetahui kondisi
masyarakat yang menggunakan air sumur gali, ternyata telah tercemar oleh logam
berat. Penulis juga mengetahui bahwa ternyata limbah pertanian terutama sekam
padi dan cangkang kemiri sangat melimpah di Indonesia sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai adsorben.
Melalui penelitian ini penulis telah mengetahui efektivitas adsorben
cangkang kemiri lebih baik dari sekam padi dalam proses adsorpsi terhadap logam
Fe yang telah mencemari sumur gali penduduk di Tombang kelurahan Kalabahi
Tengah Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor-NTT.
Pada umumnya, sebagian besar penyakit yang diderita oleh manusia berasal
dari penggunaan air yang telah tercemar (Balaji R. dkk., 2014). Pencemaran air
oleh logam telah menjadi masalah umum yang dihadapi di seluruh dunia dengan
pesatnya perkembangan teknologi dan industri (Saruki, dkk., 1997 dalam Balaji
R., dkk., 2014). Pencemaran oleh logam berat, ketika terserap dalam tubuh
manusia, dapat mengganggu kesehatan secara serius, termasuk kanker, kerusakan
organ, kerusakan sistem saraf, dan dalam kasus tertentu dapat menyebabkan
kematian (Gunatilake S. K., 2015; Tripathi A., dkk., 2015; Barakat, M., A.,
2011; Lin S. H., dkk., 2002 dalam Veli Sevil, dkk., 2007).
Menurut Beenakumari K. S. (2009) dalam Balaji R., dkk., (2014), besi
termasuk kategori logam berat dan merupakan bahan pencemar dalam air yang
melimpah di bumi sekitar 5% dari kerak bumi. Namun besi (Fe) termasuk kelompok
logam berat yang kurang beracun. Artinya bahwa besi dapat menimbulkan gangguan
bagi kesehatan yang serius terhadap manusia bila terakumulasi secara berlebihan
dalam tubuh, atau melebihi ambang batas (Veli Sevil, dkk., 2007) yang telah
ditetapkan dalam Anonim (2010) yaitu 0,3 mg/l (atau sama dengan 0,3 ppm).
Berdasarkan hasil penelitian Fahrul (2015), kelima sumur gali di Tombang
Kelurahan Kalabahi Tengah Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor-NTT telah tercemar
oleh logam besi (Fe) masing-masing dengan konsentrasi sebesar 2,306 ppm; 0,540
ppm; 0,698 ppm; 0,730 ppm; dan 0,476 ppm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar