Judul
|
:
|
Riwayat & Perjuangan Solor Wathan Lema
|
Penulis
|
:
|
H. Syamsuddin Abdullah
|
Editor
|
:
|
Amir Kedang, dkk
|
Penerbit
|
:
|
Lopo Press—Lamahala
|
Tahun
Cetak
|
:
|
2016
|
Halaman
|
:
|
-
|
ISBN
|
:
|
-
|
Harga
|
:
|
Rp.
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Hal ini didasari
pertimbangan bahwa muatan tulisan ini lebih mengarah pada sejarah perjuangan
rakyat yang dikumpul penulis melalui wawancara langsung dengan tokoh-tokoh
masyarakat, penelusuran hikayat (“Kenenang”) oleh leluhur yang
dituturkan melalui “syair”, “pantun” dan berbagai bentuk “hikayat”, disamping
menggunakan literatur-literatur tertulis lainnya.
Pertimbangan lain,
yang juga mendasari perubahan Judul adalah pewarisan kisah yang disesuaikan
dengan kondisi jaman, sehingga pemahaman tidak didasari oleh kisah-kisah
kekerasan, tetapi lebih pada pemahaman “hikayat rakyat”. Tuntutan atas
permintaan tulisan ini yang banyak disampaikan kepada Penulis, menyadarkan
Penulis akan kebutuhan pembaca akan berbagai fakta rakyat yang perlu digali dan
diangkat sesuai keadaan sebenarnya, walaupun beberapa sisi masih perlu
pembuktian historis yang lebih autentik.
Disadari, bahwa
secara eksplisit runut cerita tentang Sejarah dan Riwayat terbentuknya “Solor
Wathan Lema” tidak disajikan secara detail, karena deklerasi “Solor Wathan
Lema” sebagai suatu lembaga budaya tidak pernah terjadi, namun terbentuk karena
kesamaan kepentingan dan kebutuhan, terjadinya isolasi sistem sosial karena
berbagai kesamaan dan perbedaan pada waktu itu, disamping faktor-faktor
komunikasi dan kekerabatan budaya (tradisi adat istiadat) serta terbentuknya
karakter building yang secara sengaja atau tidak berkembang dengan nilai-nilai
kesamaan yang sangat harmonis, walaupun dalam berbagai sisi masih sering
terjadi persilihan pendapat dan temperamen akibat ketidak-samaan pandangan dan
kepentingan atau lebih umum terjadi akibat “adu domba” baik dari pihak sendiri
maupun pihak luar yang tidak menginginkan keutuhan “Solor Wathan Lema” atau
karena alasan lain yang sulit dijelaskan dan sulit dimengerti.
Konotasi sepihak
baik dari kalangan sendiri maupun pihak luar terhadap substansi “Solor Wathan
Lema” perlu diluruskan, perlu diwariskan pemahamannya dan perlu disegarkan
berdasarkan kondisi dan keadaan saat ini, sehingga suatu kisah “Akbar” yang
harusnya ada dapat diletakkan kembali pada tempatnya, walaupun itu hanya secuil
informasi pada sisi riwayat dan sejarah sekecil apapun itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar