Judul
|
:
|
Nurani Orang Buna’ Spiritual
Capital dalam Pembangunan
|
Penulis
|
:
|
Bele Antonius
|
Penerbit
|
:
|
Gita Kasih
|
Tahun Cetak
|
:
|
2016
|
Halaman
|
:
|
286
|
ISBN
|
:
|
978-602-9114-04-1
|
Harga
|
:
|
Rp. 75.000
|
Status
|
:
|
Kosong
|
Ada satu kelompok masyarakat di pedalaman Pulau Timor
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Belu yang jarang dibicarakan dalam
forum ilmiah, karena mereka kurang dikenal. Tulisan tentang mereka masih sangat
sedikit. Kelompok masyarakat tersebut adalah masyarakat suku Buna’ yang berbahasa Buna’. Kelompok suku Buna’ ini jumlah anggotanya sekitar enam
puluhan ribu orang, tiga puluhan ribu menempati wilayah Timor bagian Indonesia.
Adat istiadat dan bahasa suku Buna’
ini sangat unik. Bahasa Buna’ juga
sangat sederhana. Sebagai contoh, setiap huruh hidup itu merupakan satu kata,
seperti kalimat dalam bahasa Buna’
berikut: O I u a o e a. kalimat ini
terdiri dari tujuh kata dan tiap kata itu terdiri dari satu huruf hidup. Kalimat
ini artinya: kita yang hidup ini makan
nasi dan garam. Sudah lebih dari seratus tahun leluhur mereka berkenalan
dengan agama Kristen Katolik sehingga sekarang mereka secara statistik seratus
persen adalah pemeluk agama Kristen Katolik. Walaupun sudah menganut agama
Katolik, mereka tetap menjalankan ritus-ritus agama asli mereka, agama Hot Esen dengan alasan, ritus agama asli
itu adat warisan leluhur jadi tidak bisa ditinggalkan. Ada keunikan-keunikan
dalam kehidupan masyarakat suku Buna’
ini.