Judul
|
:
|
Adrianus Mooy, From the Island of
Rote Telling His Story (Autobiography Indonesian Version) My Life My Family
My Journey
|
Penulis
|
:
|
Adrianus Mooy
|
Penerbit
|
:
|
Dian Rakyat
|
Tahun Cetak
|
:
|
2016
|
Halaman
|
:
|
410
|
ISBN
|
:
|
978-979-078-527-4
|
Harga
|
:
|
Rp. 80.000
|
Status
|
:
|
Ada
|
Dari
Rote, pulau kecil di NTT yang nyaris tak tampak di peta dunia, Adrianus Mooy
memulai perjalanan hidupnya yang sarat dengan keberuntungan. Ia manusia langka
yang beruntung secara terus-menerus. Tak pernah melamar pekerjaan tapi dilamar
pekerjaan, bahkan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa yang
mengangkatnya sebagai Wakil Sekjen PBB di ESCAP, Bangkok usai ia menjadi salah
seorang perancang utama Repelita di Bappenas, Gubernur Bank Indonesia ke-9 dan
Duta Besar Republik Indonesia di Brusseis untuk Masyarakat Eropa. Bahkan sampai
urusan jodoh dan pernikahan pun semuanya disediakan yang terbaik baginya.
Ada
dua peristiwa yang sulit ia lupakan. Pertama, ketika Tuhan mengatur sedemikian
rupa sehingga ia tak bisa menyelesaikan program Ph.D di Amerika sebelum tahun
1965. Andaikan saja ia menyelesaikan sebelum 1965 dan langsung kembali ke
Jogyakarta, maka mungkin ia terkena dampak G30S, karena beberapa temannya yang
pulang lebih dulu ke Universitas Gajah Mada dan bergabung dengan Himpunan
Sarjana Indonesia ternyata ditangkap dan hilang sampai hari ini. Kedua, masa
jabatanya sebagai Gubernur Bank Indonesia hanya lima tahun karena tidak
diperpanjang. Andaikan saja diperpanjang, mungkin ia termasuk tiga Gubernur BI
yang terkena dampak krisis moneter 1997/1998; dua diantaranya dijebloskan ke
penjara. Prof. Mooy percaya bahwa inilah cara Tuhan membentenginya dengan double protection untuk menghindarkan
dirinya dari malapetaka.
Ia
membangun keluarga harmonis yang sukses dan mengikuti nilai-nilai budaya dan
keimanan yang diwariskan oleh almarhum ayah dan ibunya di Rote, yang
mengajarkan tentang pentingnya hidup dengan mengandalkan Tuhan dan memelihara
semua pemberian Tuhan. Ia mengajarkan tentang pengembangan talenta semaksimal
mungkin dan membiarkan Tuhan menggenapkannya. Do your best and let God do the best. Itulah sepenggal nasihat
keteladanan Prof. Mooy yang patut diikuti.
Melewati
usia 80 tahun, Prof. Mooy masih aktif bekerja di berbagai organisasi sambil
membagikan cerita hidupnya. Di atas semua cerita keberhasilan dan keberuntungan
itu, ia mengakui bahwa semua ini bukanlah karena kekuatan dan kemampuannya
tetapi karena anugerah dari Tuhan yang menyampaikan cerita-Nya melalui
pengalaman hidup seorang Adrianus Mooy.
Itulah
sebabnya otobiografi ini ia beri judul: ADRIANUS MOOY from the Island of Rote:
Telling HIS Story
Pitan
Daslani
Editor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar